Rabu, 26 Desember 2007

Capoeira & Perkembangannya di Indonesia


Kota pertama tempat berkembangnya capoeira di Indonesia adalah Yogyakarta. Bisa dibilang, kota ini merupakan "ibu kota" capoeira di Indonesia. "Perkembangannya dimulai tahun 1998 sejak kedatangan Simon, murid Australia yang bisa capoeira," jelas Jilly Likumahuwa yang dikenal sebagai ibu dari Capoeira Jogja Club. Keahlian Simon ini mengingatkan murid-murid Yogya terhadap bela diri yang dilakukan Mark Dacascos di film Only the Strong. Simon lantas mengajarkan gerakan-gerakan dasar capoeira pada mereka. "Setelah Simon, ada capoeiristas lain yang mampir ke Yogya dan mengajarkan capoeira," Jilly melanjutkan.
Perlahan namun pasti, capoeira makin berkembang. Kelompok-kelompok penggemar capoeira mulai bermunculan. Lalu, sampailah capoeira ke Jakarta. Yoga (22) adalah salah satu cowok yang nekat memopulerkan capoeira di Jakarta."Aku pertama belajar dari Internet, VCD, dan videoklip. Lalu aku kembangin sampai akhirnya mengajarkan anak-anak lain yang tertarik," jelas Yoga yang menekuni capoeira sejak tahun 1994. Sayang, usaha ini sempat terhenti karena keterbatasan tenaga pelatih.
Yoga sempat lari ke breakdance yang gerakannya serupa dengan capoeira. Namun, impian menyukseskan capoeira kembali bangkit ketika Yoga bertemu Jilly yang akan membuka cabang klub capoeira di Jakarta. Terhitung sudah sepuluh bulan mereka berhasil mendirikan Jakarta Capoeira Club Indonesia. Hingga sekarang, klub-klub penggemar seni bela diri ini sudah tersebar di seluruh Indonesia. Di antaranya ada di Semarang, Bandung, dan Kalimantan.

Tidak ada komentar: